Sejarah Ethernet
Ethernet pada
awal nya dikeluarkan pada tahun 1975 yang di desain untuk menyambungkan 100
komputer dengan kecepatan transfer 2,94 megabit per detik melalui kabel
sepanjang satu kilometer. Desain tersebut didesain oleh Robert Metcalfe dan
David Boggs di Xerox PARC (Palo Alto Research Center) sejak tahun 1972. Desain
tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan
Digital Equipment Corporation mengeluarkan standar Ethernet 10Mbps yang banyak
digunakan pada jaringan computer saat ini. Selain itu, terdapat standar
Ethernet dengan kecepatan 100Mbps yang dikenal dengan Fast Ethernet.
Asal mula
Ethernet berawal dari sebuah pengembangan WAN (Wireless Area Network) di University
of Hawaii pada tahun 1960 yang dikenal dengan nama “ALOHA”. Universitas
tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk
menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah
jaringan komputer kampus yang solid.
Standarisasi
system ethenet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Proses standardisasi
teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal
dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International
Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar
internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer.
Kecepatan transmisi data di Ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps.
Saat ini yang umum ada di pasaran adalah Ethernet berkecepatan 10 Mbps yang
biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah
10Base5, 10Base2, 10BaseT dan 10BaseF.
Karena kesederhanaan
dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan
menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.
Ethernet
Ethernet adalah Teknologi jaringan komputer berdasarkan
pada kerangka jaringan area lokal (LAN). Sistem komunikasi
melalui Ethernet membagi aliran data ke dalam paket
individual yang disebut frame. Setiap frame berisi
alamat sumber dan tujuan dan pengecekan error data
sehingga data yang rusak dapat dideteksi dan dikirim kembali. Ethernet adalah protokol LAN yang
memungkinkan setiap PC berlomba untuk mengakses network. Sekarang ia menjadi
protokol LAN yang paling populer karena relatif murah dan mudah diinstal serta
ditangani.
Sistem penghubung melalui Ethernet membagi aliran data
menjadi potongan potongan pendek yang disebut sebagai bingka (frame). Setiap
bingkai berisi alat sumber dan tujuan, serta data pemeriksa galat
(error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak dan dkirim
kembali. Sesuai dengan acuan OSI. Dan Ethernet juga menyediakan layann dampai
dengan data link layer.
Cara kerja Ethernet
• Sebelum mengirimkan paket data,
setiap node melihat juga apakah network juga sedang mengirim paket data. Jika
network sibuk (busy), maka node akan menunggu sampai tidak ada lagi yang akan
dikirim oleh network.
• Jika network sepi, barulah node itu
mengirimkan paketnya. Jika pada saat yang sama terdapat 2 node yang mengirimkan
data, maka terjadi collision. Jika terjadi collision ke 2 maka node akan
mengirimkan sinyal jam ke network, dan semua node akan berhenti mengirimkan
paket data dan kembali menunggu. Kemudian secara random node – node itu kembali
menunggu dan mengirimkan data paket yang mengalami collision dan akan
dikirimkan kembali pada saat ada kesempatan.
gambar dari :http://computer.howstuffworks.com/ethernet14.htm
gambar dari :http://computer.howstuffworks.com/ethernet14.htm
Ethernet 1/10
Adalah Ethernet yang memliliki akses
data 10 Mbit/detik. Standard yang digunakan adalah : 10BaseT, 10BaseF, 10Base2,
dan Base5.
a.
10BaseT
Pada
Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini
paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan
jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial
tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:
·
Panjang
kabel per-segmen maksimum 100 m
·
Jumlah
segmen maksimum adalah 1024
·
Jumlah
node perjaringan 1024
·
Menggunakan
Hub dengan jumlah maksimum 4 buah
·
Kabel
yang digunkan UTP kategori 3 atau lebih
b.
10BaseF
Pada 10BaseF mengunakan
kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan pemasangannya
tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung
(link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel yang
digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan
input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
c.
10Base2
Pada
10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang
digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2
disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau
disebut sebagai Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih
pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925
m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja.
Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media
transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai
adalah jenis BNC.
Spesifikasinya adalah:
·
Panjang
kabel per-segmen adalah 185 m
·
Total
segmen kabel adalah 5 buah
·
Maksimum
Repeater adalah 4 buah
·
Maksimum
jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah
·
Jarak
terdekat antar station minimum 0,5 m
·
Maksimum
jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30
·
Maksimum
panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m
·
Awal
dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
·
Jenis
kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U
d.
10Base5
Pada
10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis
Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus.
Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut:
·
Panjang
kabel per-segmen adalah 500 m
·
Total
segmen kabel adalah 4 buah
·
Maksimum
jumlah segmen yang terdapat node adalah 3
·
Jarak
terdekat antar station minimum adalah 2,5 m
·
Maksimum
jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100
·
Maksimum
panjang kabel AUI ke node 50 m
·
Maksimum
panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m
·
Awal
dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
·
Jenis
kabel Coaxial RG-8 atau RG-11
Fast Ethernet 10/100
Fast Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 100 Mbit/detik.
Standar yang digunakan adalah: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX.
Protokol ini cepat menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih
tinggi dibandingkan 10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet
bergantung pada jenis media/kabel yang digunakan, tergolong atas beberapa tipe
sebagai berikut:
a. 100Base TX
Protokol 100BaseTX ini mendukung
penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti yang digunakan oleh protokol IOBaseT
sehingga dapat digunakan tanpa banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah
ada.
Yang perlu diganti hanya hub dan
network adapter yang mampu mendukung protokol 100BaseTX. Banyak network adapter
dan hub yang diproduksi belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi
secara otomatis kecepatan 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu
diganti karena 100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel
UTP kategori¬5, seperti yang digunakan oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang
kabel antara hub dengan hub atau hub ke komputer adalah sama juga, yaitu 100
meter. Namun untuk protokol 100BaseTX, diameter jaringan maksimum (jarak
terjauh antara dua komputer) adalah 205 meter.
b.
100BaseFX
Tipe protokol ini mendukung
penggunaan kabel serat optik de¬ngan jarak maksimum 412 meter
c.
100BaseT
100BaseT disebut juga Fast Ethernet
atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa
tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai, yaitu:
·
100BaseT4,
memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang
·
100BaseTX,
memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang
·
100BaseTX,
memakai kabel serat optik
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 m.
Gigabit Ethernet
Gigabbit Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 1000
Mbit/detik atau 1 Gbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX,
1000BaseSX dan 1000BaseT.
Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru
yang mendukung kecepatan 1000 Mbps.
Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan,
terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut:
a.
1000BaseTX
Merupakan jenis protokol Ethernet
terbaru yang menggunakan kecepatan 1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung
pergunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol
100BaseTX, misalnya jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter
jaringan 205 meter.
b.
1000BaseSX dan 1000 BaseLX
Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX
berdasarkan spesifikasi 802.3z yang mendukung penggunaan media serat optik yang
mampu meneruskan data dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol
1000BaseSX, dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode
serat optik yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai
jaringan tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus.
WIFI
Pengertian wifi
WiFi (Wireless Fidelity)
WiFi atau Wireless Fidelity merupakan
sebutan untuk standar jaringan atau network tanpa kabel (nirkabel) dengan
menggunakan Frekuensi Radio yang sering dikenal dengan RF (Radio Frequency). Di
mana pada awalnya Wi-Fi hanya ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel
(jaringan tanpa kabel) dan LAN (Local Area Network), namun pada saat ini WiFi
lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Sehingga dalam hal ini sangat
memungkinan apabila seseorang dengan komputer yang berisikan fitur wireless
card atau PDA (Personal Digital Assistant) untuk terhubung dengan internet
dengan menggunakan titik akses atau yang lebih dikenal dengan istilah “hotspot”
.
Keuntungan terbesar dari menggunakan WiFi yaitu sangat praktis, dimana komputer dapat terhubung ke jaringan tanpa membutuhkan kabel.
Keuntungan terbesar dari menggunakan WiFi yaitu sangat praktis, dimana komputer dapat terhubung ke jaringan tanpa membutuhkan kabel.
Tipe-tipe wifi yang paling umum
diataranya :
a. Wi-fi dengan standard 802.11b yaitu
bekerja pada frekuensi 2,4GHz.
Merupakan wifi yang pertama kalai diluncurkan,
juga paling lambat dan lebih murah dibandingkan dengan dua tipe lainnya.
802.11b ini dapat mentransmit data sampai 11 Mbit/s
b. Wi-fi dengan standard 802.11a bekerja
pada frekuensi 5GHz.
Merupakan
wifi yang muncul setelah 802.11b. tipe ini dapat mentransmit data sampai 54
Mbit/s
c. Wi-fi dengan standard 802.11g.
Merupakan
gabungan dari dua tipe sebelumnya. Tipe ini dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz
seperti 802.11b, dan juga dapat mentrasmit data sampai 54 Mbit/s seperti tipe
802.11a.
d. Wi-fi dengan standard 802.11n
Adalah
merupakan sebuah perubahan dan pengembangan standard pada jaringan nirkabel,
untuk dapat meningkatkan throughput dari standard sebelumnya. Dari rate
maksimum 54Mbit/s ke maksimum 600Mbit/s dengan menggunakan 4 ruang aliran
dilebar saluran 40 MHz.
Sumber :
http://www.jaringankomputer.org/pengertian-ethernet-dan-fungsi-ethernet-card-pada-jaringan-komputer/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ethernet
http://aminatus.blog.student.eepis-its.edu/2013/04/10/ethernet/
http://iejankzonks.blogspot.com/2014/03/jenis-ethernet-dan-jenis-wifi.html
http://www.academia.edu/3518670/Mengenal_Wi-Fi_Lebih_Dekat